Menumbuhkan motivasi senang bersedekah pada anak melalui Permainan Karambol

BAB I

Latar belakang

Pendidikan merupakan wadah yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia ynag beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan dibutuhkan sosok yang mampu menjadi tumpuan proses pendidikan itu berlangsung.
 Teach “guru atau pendidik” memiliki peran aktif dalam masa perkembangan di bidang akademik anak. Guru umumnya merujuk dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Pada jenjang usia dini, guru atau pendidik AUD (Anak Usia Dini) mempunyai peran yang sangat berpengaruh akan perkembangan anak yang akan diri anak bawa ke usia yang lebih dewasa nantinya.
Seorang guru harus mampu menjadi contoh sebagai kepribadian yang baik, seperti halnya yang di lakukan oleh rosulullah. Rasulullah Muhammad adalah contoh guru terbaik yang pernah ada dalam sejarah kehidupan manusia. Banyak teladan yang Rasulullah Muhammad contohkan kepada kita agar kita bisa mengamalkannya untuk kehidupan umat manusia, sebagaimana kisah ; Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta, hari  demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".
Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.
Rasulullah SAW  melakukannya setiap hari hingga menjelang Beliau SAW wafat.
Setelah kewafatan  Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah  kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayahanda engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayahanda lakukan kecuali satu sunnah saja".
"Apakah Itu?", tanya Abu Bakar r.a.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.a
Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya.
Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abu Bakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada lagi.
Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abu Bakar r.a.
Di sinilah mental seorang pendidik harusnya terbentuk. Dia harus sabar menerima cobaan dan rintangan yang ada. Bukankah besarnya pahala tergantung pada besarnya ujian? Bagaimana dengan guru – guru pada masa sekarang?
Sebagai guru PAUD kita tidak hanya mengajarkan tentang nilai akademik, namun akhlak harus se kokoh ka’bah.
Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 261)
Sudahkah Anda bersedekah hari ini? Tidak akan pernah berkurang harta seseorang yang disedekahkan di jalan Allah Swt, malahan harta itu akan bertambah, bertambah dan terus bertambah. Karena sedekah yang iklas adalah pembuka pintu rizki, penolak bala, dan penyubur pahala. Berikut ini adalah dalil-dalil perintah Allah Swt akan sedekah:
Sedekah merupakan perbuatan yang baik, yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam harta yang kita dapatkan ada sebagian dari rezeki milik orang lain, mereka adalah orang-orang fakir miskin, anak-anak yatim yang tidak mampu, orang yang berada di jalan Allah, dan sebagainya. Sebagian harta ini dapat dikeluarkan melalui berbagai macam cara yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam, salah satunya melalui sedekah, akan tetapi bisa bermacam-macam. Diantaranya: memberikan harta, memberikan ilmu, memanfaatkan kedudukannya untuk membantu orang dan memenuhi kebutuhan mereka dan lain sebagainya. seperti: memberikan makan orang yang kelaparan, menasihati orang yang bodoh, menunaikan hajat manusia, dan menanggung beban mereka.

Rumusan Masalah
Selanjutnya, berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apa jenis media belajar  yang sesuai dalam hal  menumbuhkan motivasi agar  anak senang bersedekah ?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan media belajar tersebut?

 Tujuan Pembuatan Makalah
1.      Memotivasi anak agar senang bersedekah
2.      Menumbuhkan rasa empati anak kepada sesama
3.      Menumbuhkan hubungan social
4.      Menjauhkan sifat sombong
5.      Membiasakan sifat suka berbagi


BAB II
LANDASAN TEORI
A.             Pengertian Motivasi

Menurut E. Kusmana Fachrudin (2000:44) motivasi dibedakan atas dua golongan yaitu : 
Ø    Motivasi AsliMotivasi asli adalah motivasi untuk berbuat sesuatu   atau dorongan untuk melakukan sesuatu  yang muncul secara kodrati pada diri manusia. 
Ø     Motivasi Buatan. Motivasi buatan adalah motivasi yang masuk pada diri seseorang baik usaha yang disengaja maupun secara kebetulan.

             Sejalan dengan pendapat Irianto (1997:247), motivasi eksternal adalah setiap pengaruh dengan maksud menimbulkan, menyalurkan atau memelihara perilaku manusia.
B.              Pengertian bersedekah
Sedekah asal kata bahasa Arab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata.
Mengapa Sikap gemar bersedekah perlu dibangun pada jiwa anak?
Setiap anak yang lahir ibarat kertas kosong yang belum ditulisi dan diwarnai apa pun. Orangtua adalah pihak yang mula-mula mewarnai anak, apakah menjadi “merah, kuning, hijau, biru,” atau pun “jingga”. Jika warna-warna itu mewakili suatu nilai atau ukuran moral tertentu, maka baik dan buruk moralitas anak banyak bergantung pada bagaimana pola asuh, pendidikan, dan keteladanan yang ditunjukkan kedua orangtuanya.
Jika orangtua menginginkan anaknya menjadi seorang yang senang bersedekah, maka orang tua sendari dini harus mengajarkan dan mencontohkannya. Peran orangtua dalam menanamkan jiwa bersedekah kepada anak sangatlah dominan. Tidak hanya lingkungan keluarga saja namun bisa terjadi karena campur tangan orang lain yang juga dapat mempengaruhi anak dalam menumbuhkan jiwa “suka memberi”, seperti sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Dijelaskan pengertian sedekah adalah suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata kebaikan hati terhadap sesama manusia atau bisa dikatakan kemurahan hati. Lalu bagaimana dengan orang yang kikir atau pelit? Maka dengan demikian sikap gemar bersedekah  haruslah di pupuk sedini mungkin. Usia dini adalah usia emas dimana awal dari pengalaman anak. Pengalaman hidup yang baik akan menghasilkan pribadi dan jatidiri yang baik.
Nah, kalau sudah begitu, apa saja yang dapat dilakukan para pendidik agar anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang senang bersedekah, suka memberi, ringan tangan dalam menolong orang, dan punya kepedulian sosial yang besar?

Keutamaan Bersedekah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
·            “Sedekah dengan rahasia bisa memadamkan murka Allah.” (Shahih `    at-Targhib, 888)
·            “Sedekah bisa memadamkan dosa, sebagaimana air bisa    memadamkan api.” (Shahih at-Targhib, 866)
·            “Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panas kubur bagi pelakunya. Sungguh pada hari Kiamat, seorang mukmin akan berlindung di bawah naungan sedekahnya.” (Silsilah as-Shahihah, 3484).
·            “Obati orang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (Shahih At-Targhib, 744).
·            “Setiap datang waktu pagi, ada dua malaikat yang turun dan keduanya berdoa. Malaikat pertama memohon kepada Allah, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang memberi nafkah’, sementara malaikat satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikan kehancuran bagi orang yang pelit.’ ”(HR. Bukhari dan Muslim).
·            “Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim)


C.       Permainan ’Karambol'

Mengapa memilih carambol sedekah sebagai Media Belajar?
Karambol, di lihat dari namanya memang terlihat tidak menarik. Bahkan akan merujuk pada sisi negative, namun dalam kesempatan ini akan dikemas dalam sebuah media pembelajaran yang unik dan has sehingga melekat pada diri anak. Carambol sedekah merupakan media belajar yang cocok untuk mengembangkan aspek perkembangan anak dalam melatih anak senang bersedekah menggunakan cara permainan yang bervariatif. Adapun permainan ini merupakan media sebagai perantara mengenalkan pada anak dalam hal mengenal konsep matematika, membangun sikap social, menumbuhkan empati pada sesama, menumbuhkan sikap rendah hati dan tidak sombong,bekerja sama.
Karambol adalah media belajar yang terbuat dari papan yang di lipit dengan kertas tebal, berbentuk persegi empat .yang masing – masing sudut terdapat  lubang, dan lampu led di letakkan pada salah satu sisi, sehingga ketika koin di sodok menuju salah satu lubang yang di inginkan dari pemain, maka koin yang masuk ke dalam lubang maka lampu akan menyala, setelah pemain berhasil memasukkan koin ,maka pemain berhak mengambil gambar  yang terdapat di kotak  bawah , tempat jatuhnya koin tersebut , jika anak sudah mengambil gambar ,maka di berikan ke ustadzah, lalu ustadzah mencatat  dalam  table, adapun nama – nama yang sudah tercatat maka ustadzah akan menyampaikan tugas tersebut ke orang tua melalui group wa, sebagai tugas  akhir pekan. Lalu orang tua  melaksanakan tugas tersebut dan mengirimkan tugas masing – masing anak melalui ke ustadzah melalui group wa.
Adapun cara penggunaanya karambol sedekah ini adalah anak memilih dan menentukan tujuan yang ingin di lakukan, karena masing – masing lubang mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda – beda , lubang 1( lampu berwarna merah ) tentang; berinfak di masjid , lubang 2 ( lampu berwarna kuning ) tentang; berbagi makanan pada tetangga atau teman, lubang 3( lampu berwarna biru ); tentang berbagi pada pengemis, lubang 4 ( lampu berwarna hijau ) tentang ; membantu membersihkan masjid.
Ketika anak bermain dengan media ini, diharapkan anak  melakukan dengan senang dan tidak terpaksa, karena kelanjutanya harus mengaplikasikan di lingkungan masing – masing. Permainan ini di lakukan dengan  vokus, sabar  dan berhati – hati agar koin berhasil masuk ke lubang , ketika anak sudah menentukan pilihan dalam memasukkan koin pada salah satu lubang, dan koin berhasil masuk ke lubang , maka lampu akan menyala.

BAB III
METODE

1.      Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas. Buku yang  berjudul Startegi Belajar Mengajar  hal.132, Roestiyah mengatakan teknik pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi.
Dengan pengertian lain tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena metode pemberian tugas diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan dipertanggung jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau di tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik secara individu atau kelompok. Tujuannya untuk melatih atau menunjang terhadap materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya adalah tugas guru bidang studi di luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan dibahas tentang hasilnya.

BAB IV
ANALISIS DATA

Menurut analisis bahwa usia PAUD merupakan usia yang baik dalam menanamkan sikap bersosialisasi antar sesama, mengenal satu sama lain. Dalam kegiatan ini sangat baik dalam mengembangkan 5 Aspek dasar sikap berikut:
1. Sosial dan emosional
2. Moral agama
3. Bahasa
4. Kognitif
5. Motorik kasar serta
6. Motorik halus.



0 komentar:

Post a Comment