Anak Dengan Autis, Lambat Bicara, Emosional dan Kurang fokus

Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan. Deteksi dan terapi sedini mungkin akan menjadikan si penderita lebih dapat menyesuaikan dirinya dengan yang normal. Kadang-kadang terapi harus dilakukan seumur hidup, walaupun demikian penderita Autisme yang cukup cerdas, setelah mendapat terapi Autisme sedini mungkin, seringkali dapat mengikuti Sekolah Umum, menjadi Sarjana dan dapat bekerja memenuhi standar yang dibutuhkan, tetapi pemahaman dari rekan selama bersekolah dan rekan sekerja seringkali dibutuhkan, misalnya tidak menyahut atau tidak memandang mata si pembicara, ketika diajak berbicara. [wikipedia]

LALU ? bagaimana peran pendidik dalam menangani hal tersebut ?

Autis (autisme) sudah merupakan hal yang tidak biasa lagi. karena hal ini sudah bukan menjadi hal yang tabuh. setiap pendidik anak usia dini (guru PAUD) pastinya sudah mendapatkan mata perkuliahan penanganan anak ber kebutuhan khusus. namun tidak secara mendalam. dalam hal yang ingin saya angkat, terkadang ada sekolah sekolah tertentu dalam menangani ABK. dan di sini anak dengan autis apa bisa bersekolah di sekolah bukan sekolah ber kebutuhan khusus? saya rasa bisa. namun pasti dengan beberapa prosedur. langkah awal yang harus di ambil yakni meng-informasikan terlebih dahulu kepada wali siswa yang bersangkutan serta wali siswa anak yang lain dalam kelompok besar (semua rombel), agar nantinya menghindari hal yang tidak berkesinambungan. namun tidak hanya penyampaian informasi saja, juga di tekankan apabila sekolah memang tidak melayani ABK, maka sekolah tidak diperkenankan menerima siswa lebih dari satu dengan siswa ABK.

Autis (ABK lambat bicara, susah fokus, dan cengeng)
kondisi seperti ini tidak terjadi pada semua anak. setiap pada diri mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda beda. Anak dengan lambat bicara, susah fokus, dan cengeng dapat di terapi dengan pembiasaan meliputi apa saja?
kita bisa tekankan satu hal dulu."fokus" latihan fokus dapat di lakukan dengan berbagai gaya permainan :

  • Memasukkan kelereng didalam botol.

Lakukan kegiatan memasukkan kelereng didalam botol secara berkala dengan pendampingan satu guru. lakukan terus, lalu bagaimana ketika anak menangis karena lama dan bosan? sebelum melakukan kegiatan tersebut berikan konsisten waktu yang bertambah secara bertahap. lakakan dan lakukan lagi.

  • Mengambil kelereng di dalam baik air.

Sama seperti kegiatan diatas, untuk kegiatan ini sebagai kegiatan pendamping supaya anak tidak merasa jenuh dan ingin menangis. lakukan dan lakukan.

Banyak macam permainan yang dapat pendidik terapkan. asah motorik halus anak. sehingga kelenturan otot mata dan otot tangan terjadi secara berkesinambungan.

Didalam mendalami daya fokus anak libatkan komunikasi satu kata untuk perangsang kosa kata dalam memori anak tersebut. satu kata "ya" kayakan ya ber ulang ulang. katakan dengan tegas "ya". kemudian lakukan dan lakukan.

Sembari melatih titik fokus dan keterlambatan bicara masukkan pembiasaan untuk anak tidak mudah cengeng. ini hampir terlihat sulit. ya, tapi memang sulit. ABK tidak akan mudah diam ketika dia menangis. biarkan saja dia menangis sembari kita tetap awas pada anak.

0 komentar:

Post a Comment